Thursday, 15 May 2014

Endoscopy – Aspek sejarah dan filosofinya

Apa sebenarnya endoscopy? Jelas secara istilah sebenarnya, endoskopi berarti melihat ke dalam tubuh untuk alasan medis menggunakan endoskop,  sebuah scope beris lensa. Berbeda dengan kebanyakan perangkat pencitraan medis lainnya, endoskopi dimasukkan langsung ke organ. Jadi hanyalah sekumpulan tool, instrument, devices menjadi sebuah sistim dan sekumpulan teknik pembedahan. Ya sekumpulan teknik pembedahan yang disebut  Minimally Invasive Surgery (MIS).

Jika dikaji lebih dalam dan melihat ke sejarah,  konsep MIS ini bukanlah fenomena modern. Ada beberapa peninggalan sejarah memberikan bukti tentang MIS ini  pada 4.600 tahun yang lalu.

Primum non nocere merupakan ungkapan dalam bahasa Latin yang berarti "pertama, tidak membahayakan.", walaupun asal usul istilah ini tidak pasti sumbernya, namun dalam Hippocrates Corpus yaitu kumpulan dari sekitar 60 karya awal Hippocrates dan ajaran-ajarannya, ada kemiripan. Disitu disebutkan  "Dokter harus ... memiliki dua objektif khusus dalam pandangan berkaitan dengan penyakit, yaitu, berbuat baik atau untuk tidak membahayakan". Hippocrates khusus menginstruksikan dokter untuk menghindari sebanyak mungkin metode invasif, untuk memberikan kekuatan tubuh sendiri  melakukan penyembuhan diri.

Tentu saja, prinsip ini dipengaruhi oleh fakta bahwa operasi invasif pasti hampir tidak terpikirkan, karena risiko kematian dari infeksi itu terlalu besar. Pada pertengahan abad ke-19 saja diketahui ahli bedah sangat jarang melakukan operasi abdomen. Sebaliknya, upaya mereka itu terbatas pada metode tidak langsung seperti perubahan diet dan pencahar.


Namun demikian, dalam mengkaji sejarah kedokteran, kita dapat melihat bahwa filosofi minimal invasif telah menjadi bagian integral pengobatan selama ribuan tahun.

No comments: