Thursday, 15 May 2014

Manfaat Pembedahan Minimal Invasif

Prosedur pembedahan invasif minimal adalah prosedur  bedah yang kurang invasif dibandingkan dengan  teknik pembedahan  terbuka yang digunakan untuk tujuan yang sama. Prosedur ini melibatkan peralatan utama sistim kamera  untuk pengamatan langsung area pembedahan melalui display monitor dengan perbesaran tertentu serta penggunaan  instrument pembedahan khusus dalam melakukan prosedur lengkap.

Dengan penggunaan prosedur ini, pasien hanya memerlukan sayatan kecil untuk memasukkan lensa telescop (endoscope) baik tipe kaku ataupun fleksibel , serta sayatan di area tertentu untuk memasukkan instrument bedah lain dalam melakukan prosedur.  Penyelesaian akhir dari prosedur ini berupa penutupan sayatan kecil menghasilkan luka yang kecil. Dengan demikina berbagai manfaat dapat diambil oleh pasien diantaranya berkurangnya risiko  infeksi , waktu pemulihan lebih cepat dan rawat inap lebih pendek , atau memungkinkan pengobatan rawat jalan.

Aspek keamanan dari prosedur ini menjadi suatu yang amat penting. Selain aspek skill operator, dari aspek alat, tentunya yang paling menentukan adalah sistim kamera yang mampu memberikan pandang ruang lapangan bedah yang baik, yang jelas dan mendekati citra yang mirip dengan aslinya.

Perkembangan prosedur ini telah sangat berkembang pesat dan  telah memberikan manfaat banyak pihak yan berkepentingan (stakeholder) seperti, pasien, rumah sakit, pihak asuransi, perusahaan dan ahli bedah. Seperti terlihat dalam gambar dibawah ini.


Saat ini akses informasi mengenai kesehatan  menjadi lebih mudah bagi pasien termasuk mengenai prosedur ini. Permintaan pasien untuk prosedur ini tentunya akan meningkat. Rumah sakit dengan layanan prosedur ini akan menjadi target pasien bahkan sumber rujukan. Ditambah lagi dengan semakin populernya akan hak-hak pasien, diantaranya hak mencari opini kedua berpotensi pasien akan memilih prosedur yang lebih baik. Dengan demikian layanan ini akan menjadi pembeda dari rumah sakit yang ada di sekitarnya.

Hal lain sebagai pertimbangan, bahwa prosedur ini dapat mengurangi waktu rawat inap (LoS,  Length of Stay) dengan demikian akan meningkatkan tingkat profitabilitas rumah sakit. Kemudian menurunnya insidensi infeksi nosocomial yang dihubungkan dengan tingkat sayatan pasien dan menurunnya angka rawat inap.


Bagi pasien, prosedur ini memberikan tingkat sayatan yang rendah yang pada akhirnya dapat menurunkan volume jaringan yang rusak dengan demikian akan memberikan manfaat menurunnya tingkat rasa sakit pasca operasi, mengurangi risiko komplikasi, mempercepat pemulihan, secara kosmetik tidak memberikan scar pada kulit. Secara umum memberikan tingkat kepuasan pasien jauh lebih baik.

No comments: